Saturday, September 25, 2010

1000 Kisah tentang Ibu

Aku merupakan satu-satunya anak perempuan dan juga anak pertama dari tiga bersaudara. Bertumbuh di keluarga yang cukup keras menjadikan seorang pribadi yang keras pula. Papa merupakan seorang yang otoriter. Sedangkan mama adalah pribadi yang cuek sekaligus keras. Dengan keadaan keluarga yang seperti ini, menjadikan setiap anggota didalamnya tidak perduli satu sama lain. Hingga satu waktu, aku disadarkan bahwa aku harus belajar untuk mengasihi keluarga ku. Bukan hanya mengasihi namun harus menerima keluargaku apa adanya, karena aku tidak dapat memilih 'ingin berada di keluarga mana'.

Bukan hal yang mudah, tapi aku berusaha semampu ku. Dan, yah, ada kemajuan tentunya. Aku menjadi lebih dekat dengan papa. Sedangkan pada mama, aku akui harus ada usaha yang lebih keras. Karena hubungan emosional kami sangatlah kurang baik. Sosok mama di mata ku adalah mama yang tidak mau tahu apa-apa mengenai anaknya. Bagiku, ia adalah sosok mama yang dingin. Hingga hal tersebut terjadi.....


Papa membuka usaha di luar kota, sebutlah kota X. Pada awalnya, semua terlihat baik-baik saja dengan adanya komukasi ala kadarnya. Segala sesuatunya berjalan lancar, dengan mama juga sering bolak-balik (Jakarta – X).


Pada suatu waktu, mama pergi ke kota X tanpa memberitahu papa. Dengan tujuan ingin memberi surprise pada papa. Namun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi malam itu. Di malam itu, saat aku sedang berada di rumah salah seorang teman, mama menelpon ku. Terdengar suara yang sedang terisak. Tiada sepatah kata terdengar dari seberang sana. Kebingungan melingkupiku. Karena ini merupakan kali pertama aku mendengar mama menangis, hal ini membuat ku diam seribu bahasa Sampai pada akhirnya yang terucap hanyalah “Ma...”. Beberapa waktu setelahnya, isak tangis itu sedikit mereda dan mama berkata “Mama, udah ga kuat lagi”. Pernyataan yang sangat membingungkan ku hingga membuat ku bertanya, “Ga kuat apa, Ma?”


Suara di seberang sana-pun mulai bercerita, sambil diselingi tangisan. Ternyata, mama mendapati papa selingkuh. Hal yang cukup mengejutkanku. Karena sosok papa di mataku merupakan papa yang luar biasa. Papa yang tiada bandingnya. Sosok itu tidak runtuh seketika dari mata ku. Namun, cerita mama ini memunculkan pertanyaan yang besar dalam benak ku, “Apa mungkin?”. Seusai bercerita, mama mengeluarkan kalimat yang membuat ku tercengang dan ingin menangis rasanya. Mama mengungkapkan bahwa ia ingin bercerai dari papa. Ingin kusanggah, namun tiada kalimat yang keluar hingga mama secara tiba-tiba memutuskan sambungan teleponnya.


Ditengah kebingungan tersebut, teman-temanku bertanya apa yang terjadi karena melihat perubahan mimik pada wajahku. Akupun hanya mampu menggeleng dan berucap "semua baik-baik saja". Dalam hati aku menambahkan, "semoga".


Sekitar setengah jam setelahnya, papa menelponku hanya untuk mengatakan, "Percaya papa, ya". Setelah itu telepon dimatikan. Beberapa kali ku coba untuk menelepon mamaku, takut kalau terjadi sesuatu pada mama ku. Aku takut mama melakukan hal yang tidak menyenangkan, bunuh diri misalnya. Bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukannya, karena ia pernah melakukannya sekali. Aku takut mama berpikir pendek hingga memendekkan pula usianya. Sungguh membuatku sangat tidak tenang. Ku telepon mama. Tiada jawab. Ku telepon papa. Tiada respon. Ditengah kebingungan ku, kuselipkan doa dalam hati : " Tuhan, aku percaya kuasaMu. Aku percaya semua masih ada dalam kendaliMu. Bapa, kuserahkan semua ini dalam tanganMu. Kar'na ku percaya, tiada yang mustahil bagi.Mu".


Tidak mendapat jawaban dari papa dan mamaku, tidak membuatku patah semangat. Aku berusaha untuk menghubungi adik-adik ku. Berharap mereka dihubungi oleh papa atau mama ku. Ternyata harapan tinggallah harapan, papa dan mama hanya menghubungi aku. Suatu hal yang luar biasa pikirku. Karena bila mama di luar kota, mama hanya akan menghubungi adik-adikku. Namun, dalam keadaan genting, mama menghubungi aku. Aku bahagia sekaligus rasa khawatir ku semakin menjadi. "Jaga mamaku, Bapa. Tenangkan hati dan pikirannya agar mama tidak berbuat sesuatu yang merugikan dirinya sendiri", kembali doa singkat ku panjatkan.


Malam sekitar jam 11, mama kembali menghubungi ku. Melihat layar telepon genggam ku, aku sangat gembira. Aku mengangkat dengan antusias dan langsung menanyakan keberadaan mama ku. Mama hanya menjawab seadaanya. Jawabannya tidak memuaskanku. Kala telepon malam itu, mama kembali menegaskan bahwa mama ingin bercerai dari papa. Namun, kali ini aku tidak tinggal diam. Aku tidak ingin keluarga ini tercerai-berai begitu saja. Keluarga yang telah dibangun selama 20 tahun lebih, hanya dalam hitungan hari harus dirontokkan. Aku tidak rela. Aku-pun mengungkapkan isi hati ku yang paling dalam pada mama. Setelah kuungkapkan isi hati ku bahwa aku tak ingin papa dan mama bercerai, demikian pula pastinya dengan adik-adikku, mama bercerita mengenai beberapa hal padaku. Hal yang tidak pernah terjadi selama 20 tahun lebih, yah, aku dan mama saling bertukar cerita. Benar apa kata orang, dibalik badai yang begitu ribut, selalu ada hal yang menenangkan. Aku bahagia, mama bisa dengan mudahnya bercerita dan menangis. Karena sejujurnya komunikasi kami sangatlah sulit, meskipun tinggal satu atap. Tapi melalui kejadian ini, aku jadi mengetahui banyak hal dari mama. Lewat setiap cerita mama di telepon kala itu, aku tahu bahwa ketidakcocokan ku dengan mama selama ini disebabkan oleh sifat kami yang sangat mirip satu sama lainnya.


Mama yang awalnya kupikir adalah ibu yang dingin, dan tak mau tahu. Pada hari itu, image sesosok ibu ini berubah di mata dan benak ku. Mama merupakan seorang ibu yang kuat, namun ada kerapuhan dalamnya. Mama yang terlihat tak tergoyahkan, namun sangat mengasihi setiap anggota keluarga yang ada. Mama yang tidak menerima masukan, namun sebenarnya mendengarkan apabila masukan tersebut merupakan yang terbaik untuk keluarga.


Aku bersyukur memiliki mama yang luar biasa seperti ini, tanpa mama maka aku pun tidak akan seperti ini. Hal yang baru kusadari. Hmm, telepon pada malam itu, ku akhiri dengan ”Ma, semua yang terjadi belum jelas. Tenang dulu dan tidak ada salahnya untuk mencari tahu kebenarannya. Aku percaya papa tidak akan seperti itu, papa sayang sama mama kok. Aku tetap berdoa agar yang terbaik yang terjadi dikeluarga ini. Apapun keputusan mama, aku sayang mama”. Mama hanya membalas dengan jawaban ’Iya”. Dan mama-pun menutup teleponnya. Malam itu aku hanya dapat berdoa dan beryukur pada Tuhan, bahwa aku memiliki sesosok ibu yang begitu kuat. Kuat menghadapi sosok papa yang keras. Mampu bertahan hingga 20 tahun lebih ini. Papa bukan tipe yang suka memukul mama, namun perkataan papa terkadang tidak dapat dikontrol. Bahkan perkataannya itu jadi lebih menyakitkan daripada pukulan di tubuh. Tapi semua ini, dapat mama tahan selama 20 tahun lebih ini, sehingga keluarga ini menjadi kuat seperti ini. Sungguh, ibu yang tiada bandingnya.


Keesokkan harinya, tepat pukul 9 pagi, mama menelpon untuk mengatakan bahwa mama akan mempertahankan keluarga ini. WOW!! Sungguh kalimat yang membuat ku bahagia sejadi-jadinya. Jika saja, saat itu mama ada di hadapanku, aku ingin memeluk mama. Hmm, Yah, selalu ada pelangi di balik hujan. Selalu ada hal baik yang terjadi di balik semua hal yang terlihat buruk. Tapi yang jelas, aku jadi mengetahui hal yang selama ini tidak terlihat. Aku tahu persis, betapa mama mengasihi keluarga ini. Betapa mama menyayangi papa dan kami, anak-anaknya. Kami-pun mengasihimu, ma. Love u, mum!!



This notes, especially i dedicated it to you, mum. You are my hero. You are our hero. And there’s none in this world can compares how deep your love to us. Love u so much, mommy ^^




7 comments:

Elloved said...

Kisah yg sangat menyentuh. Zee_Ca menceritakan sebuah kisah yg akan kita berpikir sejenak setelah membaca nya, berpikir ttg arti sebuah keluarga. Ia menceritakan pengalaman pahitnya dengan lugas tanpa bertele". Ia juga tidak pantang menyerah dalam mempertahankan apa yg telah ia miliki dalan ajaran Tuhan. I'm very proud of herself..

^^ CaCa ^^ said...

@ elloved : thx for reading n visiting my blog ya.. n Thx for ur comment ^^ God bless ya

Anonymous said...

nice story.. there's always a great mom in every family.. no matter how she is looked from the outside..

daejunz said...

Nice :D
Kesaksian yang butuh perjuangan, dan perjuangan ini ga bakal sia2.. memberkati banyak orang.. :D
cayooooooo ci caaaaaaaaaa... :D

^^ CaCa ^^ said...

@ Anonymous (Muche) : Yeaaaahh ^^ like ur mum ya,, hohohoo ^^

@ Dae : thx cupe.. hooho^^

Gbu two.. ^^

eric suryadi said...

just keep moving forward...no rain, no rainbow...while in rain try to Dancing in the rain!

jacobs said...

Caca...

Blog ini, blog yang simple.. Tapi pembuatan blog ini mempunyai tujuan.. Tujuan utama saya membuat blog ini adalah saya rindu memberkati banyak orang lewat pengalaman hidup saya, kata-kata bijak yang ada dan lain sebagainya.. Memberkati saudara-saudara seiman yang telah percaya kepada Yesus, dan semakin berdiri teguh dalam imannya.. Juga memberkati setiap mereka yang lainnya :) Saya rindu tulisan-tulisan dalam blog ini dapat menginspirasi orang banyak.. Blog ini dibuat sebagai langkah awal untuk menggapai mimpi saya, yaitu menjadi seorang penulis.. Harapan saya adalah semoga blog ini memberkati anda semua.. Namun terlebih dari semua itu, Saya rindu untuk membuat BAPA tersenyum atas semua yang saya lakukan :) Tuhan Yesus berkati.. SEMANGAT!!
Mengenai blog ini saya telah menjelaskan (sedikit) jelas di sini