Tuesday, April 6, 2010

Selalu Ada Hal yang Dapat Dipelajari

02 April 2010 (The Good Friday atau biasa kita sebut Jumat Agung) adalah hari yang mengajarkanku mengenai banyak hal..Mengawali hari dengan bangun pagi dan bersyukur pada Allah, atas kasihNya yang begitu sempurna bagi kehidupanku.. Melakukan aktifitas seperti biasanya yaitu bekerja.. Setelah bekerja, aku menghadiri perayaan Jumat Agung di daerah Slipi.. Dan hal ini barulah dimulai..


Pulang dari perayaan Jumat Agung, aku mengendarai mobil ku. Terdapat 5 teman dalam mobil yang menemani ku. Kami berencana, sesampainya kami di daerah tinggal kami, kami akan pergi makan. Berbincang-bincang, bercanda ria di dalam mobil. Namun, seketika tawa riang itu terhenti. Mobil yang berasa di depan mobil ku berhenti mendadak (rem mendadak). Memaksa ku untuk menginjak rem juga. Bersyukur jarak antara mobil ku dan mobil depan tidak begitu dekat, sehingga tidak terjadi tabrakan. Namun, selang beberapa detik saja terdengar bunyi “Brak!!” yang mengenai badan mobil ku. Ternyata ada motor yang menabrak bagian belakang mobil ku. Dua orang wanita terjatuh dan yang mengendarai motor pingsan. Hal ini mengharuskanku untuk membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Aku pribadi tidak merasa bersalah atas kejadian ini, karena rem mendadak yang ku lakukan tidak dengan sekali menginjak pedal rem, aku masih perlahan-lahan melakukannya, disamping itu jarak antara mobil ku dan mobil depan tidak terlalu dekat oleh karena itu aku tidak menabrak mobil depan tersebut. Orang2 sekitar yang melihat kejadian tersebut dengan jelas mengatakan bahwa aku tidak bersalah. Sedikit kelegaan.


Sesampainya di rumah sakit terdekat, wanita yang mengendari motor tersebut masuk ruang UGD. Wanita yang jadi penumpang hanya luka ringan saja dan belakangan diketahui bahwa ia adalah kakak dari pengendara motor tersebut. Aku bersama teman-teman pun menunggu kedatangan keluarga mereka. Meski saat itu hati kecil ku berbicara dengan sangat jelas untuk segera meninggalkan rumah sakit tersebut setelah aku melihat dengan jelas bahwa wanita tersebut telah sadar. Tapi aku tidak mengindahkan suara itu, aku menunggu hingga 2 pria datang menjenguk mereka. Ketidaktaatan ku mendatang kan malapetaka bagiku.

Ada harga yang sangat mahal untuk membayar sebuah ketidaktaatan.

Singkat cerita, mereka memaksaku untuk ‘bertanggung jawab’. Awalnya, hanya dengan membiayai biaya rumah sakit 50-50 saja. Namun makin lama aku menanti disana, aku semakin ditekan dan makin berat beban yang diberikan mereka. Ham,pir terjadi pertengkaran yang dipicu dari emosi pihak mereka. Yang jelas, pada akhirnya aku harus membayar hampir 100% biaya rumah sakit. Kesal, marah, dan segala macam perasaan berkecamuk dalam benak dan hati ku. Pikiran “sudah bagus ditolong” pun mulai mengintip dalam benak ku. Karena hari sudah larut (pukul 11 malam), aku pun mengiyakannya dan aku bersama teman2 ku beranjak pulang.


Setiba di tempat parkir, betapa terkejutnya aku. Mobil ku di baret dengan kunci (kurasa). Bukan satu bagian tapi 4 bagian. Marah rasanya! Ingin aku kembali ke dalam dan mengusut tuntas semuanya. Jika saja aku masuk dan mengusut lagi, masalah ini tidak akan pernah selesai, itu pikir ku. Ku urungkan niat ku dan beranjak pulang. Sungguh tidak tenang hati dan pikiran ini. Benar2 membuat ku ingin menangis dan teriak sekencang-kencangnya!! Huuuffftttt!!


Diperjalanan pulang, seorang temanku mengungkapkan dengan bercanda, “Salahnya kenal Tuhan sih”. Ucapan ini tertanam dalam benak ku. Setinba di rumah, aku masuk ke kamar dan kurebahkan diri ku di kasur. Tiada air mata yang keluar, hanya kesesakan yang tersisa. Diikuti pikiran, “Apa yang harus ku katakan pada papa ku?”. Dimulai dari awal kejadian hingga di parkiran, berkecamuk menjadi satu. Kesesakan ini semakin menjadi dan kupaksakan diriku untuk berdoa (berbincang pada Bapa). Ku tumpahkan semua rasa itu di kakiNya. Tak kuasa pikiran dan hati ini, kenapa ada orang seperti itu, kenapa aku yang mengalami, dan kenapa ‘aku mengenal Tuhan’. Banyak yang ‘berterbangan’ dalam pikiran ku. Hingga beberapa saat kemudian, sebuah lagu terdengar dan membuat ku diam terpaku. The GOD I Know, by City Harvest Church (Lagu belum bisa di post. tak bisa menggunakan imeem @.@)


Kini kata demi kata dalam lagu ini yang memenuhi pikiran dan hati yang tidak tenang ini. Pertanyaan baru mulai muncul, “Apa maksudnya dari semua ini?”. Hingga akhirnya, Bapa memberi pencerahan.

Nak, kamu bertanya bukan, mengenai kenapa? Kenapa kamu mengenalku? Kenapa kamu yang mengalami? Inilah jawabannya. Bapa yang kamu kenal adalah Bapa kebenaran, Kudus, Setia, dan lainnya. Itulah Aku, Bapa yang kamu kenal! Karena kebenaran, kekudusan dan kesetiaan Ku, Aku mengijinkan semuanya terjadi. Ingin kunyatakan diriKu dalam hidupmu. Bukan sebagai Bapa yang Luar Biasa menurut orang lain, tapi sebagai Bapa yang Luar Biasa yang KAMU KENAL!

Sedikit kurang mengerti dengan jalan pikiran Bapa ku. Namun, kurasakan kedamaian itu mulai menyelinap dalam hati dan pikiran ini. Yah, Bapa yang kukenal tidak akan memanjakan anakNya. Bapa yang ku kenal ingin menyatakan diriNya lewat setiap kejadian dalam hidup anakNya. Dan Bapa yang ku kenal tidak akan pernah sekalipun membiarkan aku merasakan serta mengalami ‘kesepian’dalam ‘lembah kelam’ ini.


Kini ku mengerti semua ini. Dan ketenangan ku rasakan, sangat damai. Aku pun mulai berdoa. Bersyukur atas kejadian yang menimpa ku, dan aku juga berdoa agar berkat Bapa tercurah bagi mereka, berharap yang terbaik bagi mereka. Bersyukur atas apa? (Mungkin) banyak orang bingung. Yah.. Aku bersyukur, bukan aku yang mengendari motor tersebut. Aku bersyukur, wanita yang kecelakaan itu tidak sampai mengalami luka parah. Aku bersyukur, bukan aku yang bertindak tidak adil. Banyak hal yang bisa ku syukuri. Terlebih dari semua ini, aku bersyukur! Sangat bersyukur, memiliki keluarga yang menemani ku dengan setia. (Thx DAD, i have U!! Thx DAD, i have Yemima n Muchtar!! Thx DAD, i have my family, Dynamic Youth Community!! Thx alot DADDY!!)


Berdoa, berdoa dan berdoa. Saat itu tiba2 muncul suara, “Sms mereka”. Aku terkejut! Dan berkata “Untuk apa lagi? Bagus tidak ku usut tuntas”. “Ucapkan terima kasih dan lepaskan pengampuanan”. Aku berontak saat itu, “DAD! Sudah seperti ini, masih mau aku sms mereka? Arrggghhhh!! NO!! It’s a BIG NO!!”. Dengan lembut, “Ampunilah mereka”. Hati ku masih keras diikuti dengan kertakan gigi bukti pemberontakan ku. Saat itu, benak ku ‘berlari’.

Ada Seorang yang kulukai, kuludahi, kuabaikan dan kuhina. Namun setelah semua yang kulakukan, perlahan IA mendekat dan memelukku serta berbisik, “I still loves u, girl! (Aku tetap mengasihimu, Nak!)”

Aku tersungkur di hadapanNya dan menangis! Betapa rendahnya aku, yang sudah diampuni namun tidak mau mengampuni. Aku memohon ampun dan setelah itu ku raih handphone ku dan ku ketik :

“Mas, terima kasih atas hari ini banyak pengalaman berharga. Dan saya juga ucapkan banyak terima kasih atas baretan di mobil. Sampaikan salam saya pada mba ***** (si pengendara motor, red) semoga cepat sembuh dan tidak terjadi sesuatu yang cukup serius. Tuhan memberkati :)”

Tinggal ku kirim, tapi jujur saja masih berat ku lakukan. Setelah pergumulan yang panjang, aku pun memutuskan untuk mengirimnya. Kelegaan itu turun menghujani hati ku yang kering. Hhhhh.. Lega.. Sangat legaaaa!! Aku pun tersenyum. Penyesalan pasti ada, namun aku diingatkan. Penyesalan yang ku rasakan hanya akan menambahkan luka ku tambah dalam dan lebih dalam lagi. Namun, melepaskan pengampunan, akan memberikan obat pada luka tersebut. ^^


Yah, bagian ini selesai. Namun belum bagian lainnya. Hooooo. Bagaimana dengan papa-mama ku saat mengetahui hal ini? Wow!! Aku bingung dan ku putuskan menyudahi pikiran itu dahulu, karena saatnya untuk tidur.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.. - Matius 6:33 -

(Papa-mama, mungkin nanti saja. Surrender all to U, DAD.. ^^)



4 comments:

rennylesa said...

wah..dahsyat sekali pengalaman kamu...tapi sy juga belajar dari kesaksian kamu ini...

'biarlah kita mengenal Bapa di surga yang luarbiasa bukan menurut apa yg orang lain kenal..tapi menurut Bapa yang kita kenal'..

tq for sharing this..

be blessed..stay strong my sis..

^^ CaCa ^^ said...

@ Rennylesa : Thx for the support too sist ^^ SEMANGAT juga.. n be blessed

Anonymous said...

tidak apa2 bayar saja mereka. Toh, kita anak Tuhan, diberkati Tuhan, lebih kaya (secara materi dan mental) daripada si pengendara motor itu.

Jangan hanya karena 4 baret maka sukacita kehidupan dicuri mereka. Tuhan kita bisa memberikan kita mobil apa saja yang lebih mewah daripada itu kok.

Yang patut dikasihani memang keluarga orang yang ditabrak itu. Sudah ditolong, dibayar, tapi malah ngambek dan ngebaret mobil orang. Serem banget kan, mereka punya 2 cacat:
- Cacat finansial
- Cacat karakter

Saya ngga bisa bayangin bagaimana mereka menjalani kehidupan setiap hari dengan kedua cacat tersebut.

depz said...

kesaksian yg indah

tentang mengenal DIA
tentang pengampunan

pelajaran yg luar biasa

belajar dr apa yg biasa kita sebut musibah itu ga gampang
dan ketika kita mampu mmeangambil pelajaran, itu adalah hal yg lebih luar biasa lagi

nice thought

*salam kenal*

Blog ini, blog yang simple.. Tapi pembuatan blog ini mempunyai tujuan.. Tujuan utama saya membuat blog ini adalah saya rindu memberkati banyak orang lewat pengalaman hidup saya, kata-kata bijak yang ada dan lain sebagainya.. Memberkati saudara-saudara seiman yang telah percaya kepada Yesus, dan semakin berdiri teguh dalam imannya.. Juga memberkati setiap mereka yang lainnya :) Saya rindu tulisan-tulisan dalam blog ini dapat menginspirasi orang banyak.. Blog ini dibuat sebagai langkah awal untuk menggapai mimpi saya, yaitu menjadi seorang penulis.. Harapan saya adalah semoga blog ini memberkati anda semua.. Namun terlebih dari semua itu, Saya rindu untuk membuat BAPA tersenyum atas semua yang saya lakukan :) Tuhan Yesus berkati.. SEMANGAT!!
Mengenai blog ini saya telah menjelaskan (sedikit) jelas di sini