Mimpi.. Adalah hal yang sedikit banyak mampu membuat kita bertahan. Kala kehidupan terasa begitu sulit, teringat pada mimpi yang ingin kita raih, tentu akan memacu semangat lagi.. Mimpi yang kita miliki pastilah mimpi untuk menjadi jauh lebih baik lagi, bukan sebaliknya.. Begitu pula aku.. Aku memiliki mimpi2 yang besar.. Dimana kuletakkan setiap kerinduan2 ku pada mimpi ku tersebut.. Mimpi ini pula yang mengingatkanku untuk tidak berhenti berharap.. Mimpi ini juga yang membantuku bangkit dari keterpurukanku, meski dengan susah-payah..
Tanpa kusadari, kini aku bagai mayat hidup.. Mejalani hidup dengan cara yang biasa-biasa saja. Memaknai hidup dengan seadanya.. Semua yang kujalani bagai kehidupan yang hampa.. Kujalani segalanya dengan ogah-ogahan.. Mendapatkan hal yang biasa saja, aku sudah bahagia.. Tidak mendapatkan-pun tidak apa-apa.. (Mungkin) kata orang, Hidup segan mati-pun tak mau..
Sampai minggu lalu.. Percakapan antara aku dan beberapa teman dan juga beberapa pemimpin ku, mengenai mimpi.. Ya, hidup ini terasa kosong karena aku mulai meninggalkan mimpi2 yang besar itu.. Aku lengah, mimpi ku mulai pupus karena lelah.. Tapi yang utama adalah karena aku LENGAH!! Sampai hari ini, aku masih berusaha menemukan kembali mimpi-mimpi itu.. Tidak mudah memang.. Tapi aku akan senantiasa berusaha untuk menemukan kembali dimana mimpi itu kuletakkan.. Akan ku cari sampai aku menemukannya..
Saat kutemukan mimpi itu, aku akan memegangnya erat.. Karena tanpa mimpi ini aku bagai kehilangan arah.. Aku ingin hidup kembali.. Aku ingin merasakan kembali semangat yang menggebu-gebu.. Ingin kurasakan kembali sukacita yang tiada henti2nya..
Aku bersyukur, mimpi itu tidak terlepas sepenuhnya dari kehidupanku.. Masih ada serpihan-serpihan kecil bekas mimpi itu.. Dan terlebih aku bersyukur padaNYA, karena IA telah mengirimkan orang-orang untuk mengingatkan ku kembali pada mimpi-mimpi ku.. Mimpi bagi kehidupanku, mimpi bagi orang2 yang kusayangi, mimpi bagi generasi2 muda, mimpi bagi DYC-TS.. Semua ini akan terus ada dalam kehidupanku, hingga aku mampu menggapainya bersama dengan BAPA dan mereka, yang kukasihi.. Help me o, Lord...
Tanpa kusadari, kini aku bagai mayat hidup.. Mejalani hidup dengan cara yang biasa-biasa saja. Memaknai hidup dengan seadanya.. Semua yang kujalani bagai kehidupan yang hampa.. Kujalani segalanya dengan ogah-ogahan.. Mendapatkan hal yang biasa saja, aku sudah bahagia.. Tidak mendapatkan-pun tidak apa-apa.. (Mungkin) kata orang, Hidup segan mati-pun tak mau..
Sampai minggu lalu.. Percakapan antara aku dan beberapa teman dan juga beberapa pemimpin ku, mengenai mimpi.. Ya, hidup ini terasa kosong karena aku mulai meninggalkan mimpi2 yang besar itu.. Aku lengah, mimpi ku mulai pupus karena lelah.. Tapi yang utama adalah karena aku LENGAH!! Sampai hari ini, aku masih berusaha menemukan kembali mimpi-mimpi itu.. Tidak mudah memang.. Tapi aku akan senantiasa berusaha untuk menemukan kembali dimana mimpi itu kuletakkan.. Akan ku cari sampai aku menemukannya..
Saat kutemukan mimpi itu, aku akan memegangnya erat.. Karena tanpa mimpi ini aku bagai kehilangan arah.. Aku ingin hidup kembali.. Aku ingin merasakan kembali semangat yang menggebu-gebu.. Ingin kurasakan kembali sukacita yang tiada henti2nya..
Aku bersyukur, mimpi itu tidak terlepas sepenuhnya dari kehidupanku.. Masih ada serpihan-serpihan kecil bekas mimpi itu.. Dan terlebih aku bersyukur padaNYA, karena IA telah mengirimkan orang-orang untuk mengingatkan ku kembali pada mimpi-mimpi ku.. Mimpi bagi kehidupanku, mimpi bagi orang2 yang kusayangi, mimpi bagi generasi2 muda, mimpi bagi DYC-TS.. Semua ini akan terus ada dalam kehidupanku, hingga aku mampu menggapainya bersama dengan BAPA dan mereka, yang kukasihi.. Help me o, Lord...
1 comment:
Syaloom :D
Sebelumnya, sorry baru buka-buka lagi blog nya, karena saya juga baru terjun ke dunia blogging hehe..
Minta izin dulu, link blog mu saya masukkan ke blog saya.
Nah, mumpung topiknya lagi membahas tentang mimpi, saya mau sampaikan satu renungan sumbernya dari buku CAPTIVATING oleh John & Stasi Eldredge. Kalo ternyata sudah pernah tahu atau sudah pernah di-post, ya dihapus saja. Saya rindu membagikannya soalnya agak menyentuh hati (walaupun saya pria hehehe)..
“Mengerti Hati Wanita”.
Setiap wanita dulunya adalah gadis kecil. Dan tiap gadis kecil menyimpan dalam hatinya mimpi-mimpi yang indah. Ia rindu mengalami romantisme, memainkan peran yang penting dalam sebuah petualangan hebat, menjadi si Cantik dalam cerita. Kerinduan ini lebih daripada sekedar permainan anak. Semua itu ada dalam hati wanita.
Tahun-tahun berlalu, ada berapa banyak wanita yang menemukan kehidupan seperti yang didambakannya? Banyak hati wanita dikesampingkan, dilukai, dan impiannya terkubur. Ia tidak menemukan romantisme kecuali dalam novel, tidak ada petualangan kecuali di TV, dan ia tidak yakin lagi apakah dia bisa menjadi si Cantik dalam dongeng manapun.
Banyak wanita berpikir kalau mereka harus membangun hidup penuh efisiensi dan tugas, pekerjaan rumah tangga, pekerjaan kantor, urusan sehari-hari, pelayanan kepada Tuhan dan sesama… Wanita berjuang menjadi wanita yang “seharusnya”.. Wanita yang taat beragama mendapat tekanan untuk melakukan kewajiban ini dan itu:”Lakukan sepuluh hal ini, dan engkau akan dapat dikatakan sebagai wanita saleh”. Tekanan dan tuntutan yang berlebihan tidak membawa kebaikan bagi jiwa seorang wanita. Ia merasa gagal dan bersalah, ketika ia tidak dapat memenuhi semua tuntutan kewajiban yang diberikan kepadanya.. Padahal, ia wanita normal yang juga punya keterbatasan..
Gereja kadang menjadi bagian dari masalah. Pesan yang disampaikan kepada wanita ialah: “Engkau di sini untuk melayani. Allah menciptakan engkau untuk melayani.. anak-anak, suami, di rumah, di dapur, dalam komunitasmu.”
Wanita dalam gereja kebanyakan seperti ini: Mereka manis, suka menolong, rambut tertata rapi, sibuk, disiplin, tenang dan…LELAH.. Wanita Kristen banyak yang hidup dalam bayang-bayang model “Wanita Amsal 31″ yang terkenal itu, yang menurut penulis hidupnya begitu sibuk, kapankah ia punya waktu untuk menjalin persahabatan, untuk berjalan-jalan, membaca buku-buku bagus? Kata ayat, Pelitanya tidak pernah padam di malam hari? Lalu, kapan ia berhubungan intim? Entah bagaimana, ia telah membuat gereja menetapkan standar-standar yang begitu tinggi untuk wanita, yang nyaris mustahil dicapai oleh wanita normal.
Hati wanita tetap merindukan impian masa kecilnya menjadi kenyataan..Kadang-kadang, ketika ia menonton film, kadang-kadang pada malam hari, hatinya mulai berbicara lagi.. Suatu kehausan muncul dalam dirinya untuk menemukan kehidupan yang ditetapkan baginya – kehidupan yang ia impikan saat ia masih kecil.
Kerinduan hati wanita – adalah tanda yang mengingatkan dia akan kehidupan seperti apa yang Allah ingin ia alami. Ia masih boleh bermimpi, dan masih boleh berharap bahwa impiannya akan menjadi kenyataan. Ia boleh kembali kepada Allah, Pahlawannya, Ksatria Penyelamatnya, berlindung kepada Allah dan minta kepada Allah untuk mewujudkan impian yang indah itu dalam hidupnya.
Wanita, selalu ada harapan untuk bahagia dan menjadi puas.
Post a Comment